Game of Thrones Season 5 - Review
Peringatan! Bagi pecandu serial ini harap menonton dahulu episode 10 season 5 sebelum membaca artikel ini, karena konten artikel ini banyak mengandung spoiler dan isi cerita dari episode 10. Artikel ini juga membahas teori dan prediksi di season 6.
Selain serial Viking dan The Walking Dead, Game of Thrones adalah salah 1 serial yang terfavorit dan ditunggu-tunggu oleh penulis di tahun 2015 ini. Penulis juga pernah mengulas secara garis besar serial ini pada artikel sebelumnya di bulan Januari 2014. Alur cerita yang rumit dengan sejarah yang kompleks membuat serial Game of Thrones ini paling banyak digemari oleh penonton televisi di seluruh belahan bumi. Di database IMDb sendiri serial ini meraih rating 9.5/10, jadi tidak perlu diragukan lagi, serial hasil racikan D.B Weiss yang diangkat dari novel berjudul sama hasil karya George R.R Martin boleh dikatakan termasuk Box Office-nya serial televisi di 4 tahun terakhir ini.
Tapi di artikel kali ini penulis tidak akan mengulas jalan cerita serial ini, karena penulis lebih tertarik untuk mengomentari, berteori dan memprediksi jalan cerita di season selanjutnya. Karena hanya 3 mahkluk di dunia ini yang tahu akhir dari jalan cerita Game of Thrones yaitu DB. Weiss sang sutradara, George R.R Maritn sang penulis dan Tuhan sang pencipta keduanya!
Jika anda mengikuti cerita ini, mungkin anda sudah terbiasa melihat karakter-karakter utama dalam cerita ini datang dan pergi. Di mana kematian-kematian yang tragis selalu terjadi pada tokoh-tokoh sentral dalam cerita, sehingga kita sendiri sulit menebak siapa sebenarnya toko protagonis didalam cerita Game of Thrones ini. Tetapi setelah mengikuti season 4 dan season 5, mungkin anda sudah memiliki tokoh favorit sendiri seperti Tyrion Lannister si cebol pengkhianat dari keluarga Lannister, Daenerys Targaryen sang putri pemilik naga dan penerus keluarga Targaryen yang akan merebut Iron Throne, Arya Stark putri penerus keluarga Stark yang mencoba membalas dendam untuk keluarganya, Jon Snow si anak haram Eddard Stark yang merupakan komandan dari pasukkan Night's Watch atau Brandon Stark si lumpuh dari keluarga Stark yang mencari saudara-saudaranya.
Di season 5 ini, tentu jalan cerita lebih banyak berfokus kepada Jon Snow, Daenerys Targaryen dan keluarga kerajaan Lannister. Mau tidak mau para pecandu serial ini akan mulai jatuh cinta kepada 3 tokoh sentral saja, yaitu Jon Snow, Daenerys Targaryen dan Tyrion Lannister. Dimana Tyron Lannister bertekad mengabdikan dirinya kepada Daenerys Targaryen untuk meminta perlindungan politik dari kejaran keluarganya sendiri akibat membunuh ayah kandungnya. Sementara perjuangan Jon Snow di Night's Watch membuahkan prestasi dan hasil gemilang, dimana dia berhasil menjadi komandan pasukan Night's Watch dan memberikan serta melindungi suku liar Wilding yang sudah bermusuhan dengan Night's watch selama ribuan tahun.
Kematian Jon Snow.
Pada episode akhir di season 5, DB. Weiss memberikan kejutan yang membuat pencandu serial ini menjadi "patah hati" dan kecewa. Di mana tokoh protagonis yang mulai digandrungi tiba-tiba saja dibunuh dengan cara keji melalui pengkhianatan yang dilakukan oleh pembantu terdekat Jon Snow yang bernama Olly. Jon Snow berkali-kali ditikam oleh anggota-anggota Night's Watch yang sebelumnya sudah menaruh dendam dan kebencian dengan keberadaannya sebagai komandan sekaligus pelindung suku Wilding yang diselamatkannya. Tentu saja kematian Jon Snow ini akan menyisakan tanda tanya besar bagi pecinta karakter yang diperankan oleh Kit Harington ini. Seakan semua harapan-harapan dari pecinta serial ini ikut pupus bersama dengan kematian Jon Snow!
Eits, tunggu dulu! Penulis tidak sependapat dengan sebagian besar kekecewaan dari penikmat serial Game of Thrones ini. Karena bagi penulis, kematian Jon Snow bisa jadi merupakan jalan lain bagi sutradara untuk memberikan peran yang lebih besar kepada Jon Snow dalam merebut Iron Throne. Sebagaimana kita ketahui, Jon Snow sebagai anggota dan komandan pasukan Night's Watch terikat sumpah untuk tidak boleh ikut serta dalam percaturan politik kerajaan. Sumpah ini akan terus dia pegang sampai dia mati! Itu sebabnya dia menolak membantu Stannis Baratheon saat melakukan penyerangan ke keluarga Bolton yang telah merebut rumahnya yaitu benteng Winterfall dan membunuhi sebagian keluarga Stark.
Lalu bagaimana Jon Snow bisa membalas dendam jika dia mati? Disinilah DB. Weiss menggunakan kematian Jon Snow untuk melepaskan sumpah tersebut, dan selanjutnya penulis akan mencoba berteori dan mereka-reka bagaimana kisah Jon Snow selanjutnya di season akan datang.
Seperti kita ketahui, Jon Snow merupakan anak haram Eddard Stark yang dibesarkan dan disayangi oleh keluarga Stark layaknya anak kandung sendiri. Tapi ada yang ganjil disini, usia antara Robb Stark (anak tertua Eddard Stark) dan Jon Snow hanya beda hampir setahun dan lahir di tahun yang sama! Berdasarkan penelusuran penulis, pernikahan antara Eddard Stark dengan Catelyn Stark terjadi disaat pertempuran melawan pangeran Rhaegar Targaryen yang menculik Lyanna Stark (adik kandung Eddard Stark). Dimana berakhir dengan kematian Rhaegar Targaryen dan Lyanna Stark. Tidak dijelaskan apakah hubungan antara Rhaegar Targaryen dengan Lyanna Stark membuahkan seorang anak? Tapi kuat dugaan penulis, bahwa hubungan tersebut melahirkan seorang anak dan anak tersebut adalah Jon Snow!
Kenapa Eddard Stark menyembunyikan jati diri Jon Snow dan menjadikannya anak haram? Tentu saja, kecintaan Eddrad Stark kepada adiknya Lyanna mungkin membuatnya terikat janji untuk menyelamatkan anaknya yang merupakan juga keturunan Targaryen di mana pada saat itu semua keturunan Targaryen merupakan target pembunuhan setelah Robert Baratheon berhasil menguasai Iron Throne dan mengalahkan keluarga Targaryen.
Kembali ke teori awal, jika benar Jon Snow adalah anak dari Rhaegar Targaryen dan Lyanna Stark, dipastikan bahwa judul cerita Game of Thrones ini A Song of Ice and Fire, sebenarnya adalah tentang Jon Snow. Karena keluarga Targaryen yang memiliki kemampuan menguasai api dan naga sedangkan keluarga Stark menguasai es dan serigala menyatu di dalam diri Jon Snow! Lalu bagaimana Jon Snow dibangkitkan kembali?
Bukankah suatu kebetulan, saat kematian Jon Snow terjadi, Melisandre yang merupakan pendeta dari penganut Dewa Cahaya hadir di benteng Night Watch menyusul Davos sang tangan kanan Stannis Baratheon. Dan para pendeta penganut aliran Dewa Cahaya ini jika ilmunya sampai pada tingkat tertentu, akan dapat melakukan pembangkitan kembali atas orang yang sudah mati! Di sinilah peran Melisandre dibutuhkan untuk membangkitkan kembali Jon Snow yang telah mati.
Tetapi sepertinya kebangkitan ini tidak serta merta menggunakan jasad Jon Snow kembali, tetapi penulis mereka-reka, jiwa Jon Snow akan tinggal ditubuh hewan peliharaannya (Serigala) yang bernama Ghost untuk sementara waktu. Beberapa fakta yang di dapat penulis di dalam cerita ini sepertinya mengarahkan hal tersebut dapat terjadi. Salah satunya menurut Melisandre berdasarkan nubuat dari A Song of Ice and Fire, akan datang Pangeran yang dijanjikan yang merupakan titisan seorang pahlawan yang melegenda ribuan tahun lalu Azor Ahai, dengan membawa pedang api Lightbringer untuk menghancurkan semua kegelapan dan kejahatan di muka bumi ini. Sebelum berwujud sebagai Pangeran yang dijanjikan, akan terjadi metamorfosis dari ksatria menjadi serigala dan menjadi ksatria kembali. Selain itu di akhir hayat Jon Snow saat merenggang nyawa, dia hanya mengucapkan kata-kata Ghost beberapa kali dalam keadaan yang sangat lemah.
Jika benar prediksi penulis, tidak salah lagi Jon Snow adalah Pangeran yang dijanjikan yang merupakan titisan dari pahlawan legendaris Azor Ahai untuk merebut tahta Iron Thrones dan meredam serangan White Walker (zombie) ke dunia manusia. Sedangkan Daenerys Targaryen sendiri yang sebenarnya merupakan bibi Jon Snow, akhirnya bersatu dengan Jon Snow melalui pembuktian dimana Jon Snow berhasil membangkitkan Naga batu (nubuat dari A Song Ice and Fire) dan mungkin juga berhasil menjinakkan Drogon dkk (3 naga milik Daenerys).
Game of Thrones season 5 telah berakhir, akhir dari season ini mungkin tidak menyenangkan untuk fans Jon Snow karena, ditutup oleh kematiannya yang tragis dan mengenaskan. Meskipun demikian serial ini sangat direkomendasikan untuk di tonton karena memiliki alur cerita yang sangat menarik dan sulit di tebak. Untuk menutup season 5, mari kita melihat kembali momen-momen terbaik apasaja yang ada dalam serial ini. Simak ulasan berikut ini.
Pertarungan di Hardhome
Banyak pihak yang mengatakan bahwa, pertarungan di Hardhome merupakan momen terbaik yang ada di Game of Thrones Season 5. Taukah kalian bahwa, Hardhome merupakan lokasi syuting yang baru pertamakali muncul dalam serial ini. Momen ini juga bisa dibilang memerlukan proses shooting yang cukup rumit dan memakan waktu. Namun perjuangan para aktor dan kru tidak sia-sia. Pertarungan di Hardhome sukses menjadi momen terbaik yang ada di season ini.
Daenerys bertemu Thyrion untuk pertama kali
Pertemuan dua karakter yang memiliki peranan besar ini tentu menimbulkan antusiasme yang besar. Hal yang perlu anda ketahui, pertemuan ini tidak dibuat begitu saja. Sebelum shooting David Benioff dan Dan Weiss, selaku eksekutif produser dari HBO mendiskusikan hal ini terlebih dahulu dengan seksama. Dilakukan persiapan yang matang sebelum proses shooting dilakukan.
Semburan api menerjang Sons of the Harpy
Momen dimana Dragon menyemburkan api untuk melawan Son of Harpy, juga merupakan salah satu momen terbaik dalam season ini. Diceritakan Daenerys Targaryen yang diserang oleh Sons of The Harpy kemudian diselamatkan oleh “anaknya”. Api yang begitu besar membakar sekucur tubuh mereka dengan cepat. Jika anda perhatikan semburan api yang dikeluarkan Dragon, bisa dibilang merupakan effek yang sangat mulus. Bisa dibayangkan berapa biaya yang dikeluarkan untuk episode ini. Tapi hal tersebut tentu tidak sia-sia, momen ini cukup membuat penonton puas dan terkesima.
Arya membunuh Meryn Trant
Para penonton tentu tidak akan melupakan momen ini, dimana Arya akhirnya sukses membalaskan dendamnya. Setelah penantian panjang dari Season 1 akhirnya Arya sukses membalaskan dendamnya. Meskipun tindakannya ini harus dibayar mahal dan mengakibatkan ia kehilangan penglihatannya.
Para penonton tentu puas melihat momen ini. Jika kalian mengikutin serial ini dari season satu, tentu Cersei akan berada dalam list salah satu karakter yang paling di benci dalam serial Game of Thrones. Setelah ia jatuhnya dari tahta dan kehilangan kekuasaannya, mantan ratu ini tentu tidak dapat berbuat banyak, dan hanya bisa pasrah menerima malu atas tindakan yang ia perbuat. Pada momen ini Cersei terlihat menjilat tumpahan air yang berada di dalam sel penjara. Hal ini tentu sangat kontras jika kita mengingat saat ia menjadi ratu, untuk mendapatkan segelas air ia hanya perlu memerintah. Apapun dapat ia miliki dengan mudah.
Biar bagaimanapun ini hanyalah prediksi dari penulis berdasarkan analisa dari jalan cerita Game of Thrones yang selama ini selalu penulis ikuti. Tapi apapun akhir dari cerita Game of Thrones, penulis berharap pada DB. Weiss dan George RR. Martin tetap memberikan happy ending yang setimpal. Mengingat terlalu banyak kekecewaan yang dirasakan pencinta serial ini selama mengikuti dari tahun 2011!